Jangan kaget apabila akhir November nanti, ketika Anda keluar rumah pada waktu menjelang malam atau pagi hari, Anda melihat sebuah garis putih terang akan melintang di langit. Itu bukanlah sebuah awan aneh yang menandakan bahwa akan ada bencana besar semacam gempa bumi, tsunami, ataupun bencana yang lainnya seperti yang disinyalir oleh forum-forum supranatural belakangan ini. Apalagi kalau Anda sampai percaya mitos-mitos tentang planet X ataupun konspirasi-konspirasi sejenisnya. Garis terang yang akan Anda lihat hanyalah sebuah objek langit yang semenjak duduk di sekolah dasar kita sudah diperkenalkan dengan istilahnya: "bintang berekor".
Awan aneh seperti ini yang beberapa forum berbau mistis sinyalir merupakan tanda bencana.
Tetapi komet yang akan anda lihat bentuknya tidak akan seperti ini.
Katanya, komet ini merupakan salah satu pemandangan astronomis yang paling luar biasa pada tahun ini. Bahkan beberapa sumber lainnya menyebutkan bahwa fenomena ini adalah fenomena astronomis paling spektakuler di abad ini. Inilah komet C/2012 S1 ISON, atau lebih singkatnya kita sebut saja dengan nama ISON. Sesuai namanya, komet ini ditemukan oleh dua orang dari organisasi sains Rusia bernama International Scientific Optical Network. Mereka adalah Vitali Nevski dan Artyom Novichonok. Maka dari itu, komet ini juga dinamai dengan nama komet Nevski–Novichonok.
Citra komet ISON yang diambil Hubble Space Telescope (HST)
Gambar diambil dari sini
Tidak seperti komet Halley yang memiliki periode sekitar 76 tahun yang sudah akrab kita dengar semenjak SD dulu, komet ISON ini tidak memiliki periode. Komet ini memiliki orbit hiperbola dengan eksentrisitas 1.0000021 atau dengan kata lain, komet ini hanya "mampir" satu kali mendekati matahari dalam trayek orbitnya. Maka dari itu tidak akan bisa kita menjumpainya lagi setelah dia (komet ini) pergi :'(
Beberapa situs yang tersebar di dunia maya mengatakan bahwa kecerlangan komet ISON akan lebih terang dari sinar rembulan pada saat titik paling terangnya. Tetapi, observasi terbaru (21 Juli 2013) memprediksi bahwa komet ini tidak akan melebihi magnitudo -6, dibandingkan magnitudo bulan purnama adalah sekitar -13 (perlu dicatat bahwa semakin negatif magnitudonya, semakin teranglah objek tersebut). Maka, meskipun komet ini tidak akan melebihi kecerlangan bulan, komet ini tergolong cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang.
Bagi yang sudah tidak sabar ingin mengobservasi, Anda bisa mengakses posisi komet ini di web ini* untuk diagram orbitnya, dan ini untuk posisinya di langit. Tetapi untuk yang sudah ngebet beli teleskop hanya untuk menikmati keindahan komet ini, saya sarankan mohon bersabar dulu (sebetulnya kembali kepada Anda mau beli atau tidak). Karena, komet ini sudah cukup terang seperti yang sudah penulis beri tahu sebelumnya. Jika Anda ingin melihat detilnya secara langsung, cukup gunakan binokuler. Atau kalau Anda mau lihat lebih detil lagi ekornya, semburannya, dan segala macam bagian-bagiannya, silahkan bergabung dengan klub astronomi terdekat untuk mengamat bersama, biasanya mereka punya banyak stok teleskop. Anda bisa juga streaming di web streaming astronomi yang sudah terkenal seperti Slooh atau web streaming yang lainnya yang Anda bisa search sendiri.
Berdasarkan software Starry Night kira-kira seperti ini penampakannya. Gambar diperoleh dari sini.
ISON ini tidak mampir lebih dari satu kali dalam seumur hidup kita, atau bahkan hanya datang sekali selama-lamanya. Bagi yang gemar foto-foto, silahkan siapkan kameranya, tripodnya, dan segala macam senjatanya untuk "berburu" , jangan sampai terlewat.
Dan sekali lagi, berhati-hatilah dengan segala mitos-mitos atau isu aneh yang beredar tanpa jelas asal-usulnya. :)
*) Harus mengaktifkan Java untuk bisa menjalankannya.
[UPDATE]
Saudara-saudara, dengan berat kami umumkan, bahwa pada saat akan menyentuh titik perihelionnya, komet ini habis tersapu oleh angin matahari karena jaraknya yang terlalu dekat dengan sang surya itu; mengakibatkan sebagian besar materialnya terhempas dan hanya menyisakan ini yang kecil.
Tiada lagi komet abad ini. Meskipun begitu, tetaplah fenomena ini memberi kesempatan untuk para astronom di seluruh dunia untuk berkolaborasi mengamati satu berkas kecil di langit, bersama-sama mempelajari kejutan-kejutan dari komet yang fenomenal ini....
*) Harus mengaktifkan Java untuk bisa menjalankannya.
[UPDATE]
Saudara-saudara, dengan berat kami umumkan, bahwa pada saat akan menyentuh titik perihelionnya, komet ini habis tersapu oleh angin matahari karena jaraknya yang terlalu dekat dengan sang surya itu; mengakibatkan sebagian besar materialnya terhempas dan hanya menyisakan ini yang kecil.
Tiada lagi komet abad ini. Meskipun begitu, tetaplah fenomena ini memberi kesempatan untuk para astronom di seluruh dunia untuk berkolaborasi mengamati satu berkas kecil di langit, bersama-sama mempelajari kejutan-kejutan dari komet yang fenomenal ini....