Kamis, 07 November 2013

Nadir di Zenit

Ilustrasi diambil dari sini

Kesendirianku di malam sunyi
Diantara selimut kegelapan
Dikala hanya detak jantung yang berbunyi
Dikala langit meredu kasihan

Bukankah aku berlumuran dosa
Bukankah aku hanya seonggok lumpur yang hina
Bukankah nista telah menutupi cahaya
Bukankah mataku telah buta

Yaa Allah terangilah jiwaku
Berikanlah aku udara
Berikanlah aku tenaga
Tunjukanlah jalan

Diujung puncak aku termenung
Dikala bulan sabit hanya  bengkok kusut muka
Dimanakah aku?
Diantara kelabu hijau, membakar cahaya lampau?

Kuterhenti didalam langkah
Sepungguk harapan mulai patah
Hati terlalu nista untuk berada
Jiwa hanyalah asa belaka

Aku butuh cahaya
Cahaya dari semua cahaya
Yang bersinar menunjukkan arah
Ke tempat tertinggi di alam ini

--Penulis membuat kata-kata ini pada tanggal 15 April 2013 pukul 02.00 WIB, sekitar 5 jam menjelang ujian nasional.
*Jangan di tiru ya adik-adik...

Mau lihat yang lain?